Buka Puasa ala Mekah-Madinah Batal Digelar di Monas, Tapi di Dua Lokasi Ini
Opini Bangsa - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut pihaknya lokasi gelaran buka puasa ala Mekah dan Madinah tidak akan dilakukan di Monumen Nasional (Monas). Gelaran itu akan dilakukan di dua masjid besar di Jakarta, pekan depan.
"Jadi diputuskan kemarin dilaksanakan di Jakarta Islamic Center dan di Masjid Raya Hasyim Asyari," ujar Sandi saat ditemui di Silang Monas, Senin (21/5).
Sandi menyampaikan acara ini akan dilakukan minggu depan setelah dirinya merampungkan ibadah umrah.
Konsep buka puasa ala Mekah dan Madinah, jelasnya, diterapkan untuk mencegah antrean panjang atau rebutan makanan berbuka yang biasa terjadi. Bentuknya, tiap pengunjung didatangi oleh panitia.
"Kita akan buat sebuah kegiatan yang sebetulnya sangat biasa, tapi bedanya dari untuk memberikan makanan kepada para jemaah itu kita duduk dan dilayani seperti di Mekkah dan Madinah," lanjut dia.
Sebelum masuk bulan Ramadan, Sandi melontarkan rencana buka puasa di Monas. Konsepnya adalah buka puasa ala Mekah dan Madinah.
Sandi berucap gelaran ini ditujukan untuk mencegah warga DKI Jakarta yang kurang mampu kelaparan saat bulan puasa.
Ia mengaku akan menggandeng perusahaan maupun keluarga mampu untuk berpartisipasi membiayai menu berbuka puasa.
"Ini akan mengubah pola kalau selama ini cari makan berebutan, kami akan berikan layanan buka puasa dan salat magrib. Setelah itu zikir, baru masuk salat isya, tarawih, baru bubar," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/5). [opini-bangsa.com / cnn]